Israel bebaskan pemain sirkus Palestina dari  penahanan administrasi

Bethlehem, SPNA - Pasukan Israel, pada Rabu malam pekan lalu membebaskan pemain sirkus Palestina, Muhammad Abu Sakha (24), setelah menahannya dalam penahanan administratif selama 20 bulan.

BY 4adminEdited Tue,05 Sep 2017,10:27 AM

Bethlehem, SPNA - Pasukan Israel, pada Rabu malam pekan lalu membebaskan pemain sirkus Palestina, Muhammad Abu Sakha (24), setelah menahannya dalam penahanan administratif selama 20 bulan.

Abu Sakha -yang bermukim di distrik Jenin di utara Tepi Barat- bekerja sebagai pemain sirkus dan guru di Sekolah Circus Palestina di Birzeit. Pria yang ditahan pada 14 Desember 2015 lalu ini, mendedikasikan dirinya untuk mengajar anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Penangkapannya telah memicu kecaman internasional atas penggunaan penahanan administratif Israel, yang hampir secara eksklusif digunakan untuk melawan orang-orang Palestina, dan memungkinkan dilakukannya penahanan tanpa tuduhan atau pengadilan.

Pihak berwenang Israel kerap menjatuhkan penahanan administratif kepada selama enam bulan, dan kemudian memperpanjangnya dalam waktu tak terbatas, tanpa harus menunjukkan bukti adanya kesalahan.

Abu Sakha sendiri tidak pernah dituntut secara resmi. Media Israel menghubungkan penahanannya dengan dugaan keterlibatannya dalam gerakan Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), yang oleh Israel dianggap sebagai organisasi teroris.

Sebelumnya, Amnesty International mengatakan bahwa mereka khawatir jika pihak berwenang Israel "menggunakan penahanan administratif sebagai metode untuk menghukum Muhammad Faisal Abu Sakha tanpa menuntutnya."

Kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh pihak berwenang Israel menggunakan penahanan administratif untuk memenjarakan aktivis, wartawan, mahasiswa, dan politisi Palestina tanpa bukti adanya kesalahan.

"Penggunaan penahanan administratif Israel merupakan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat, mengingat ketidakmampuan tahanan untuk mengetahui mengapa mereka ditahan atau kapan mereka dibebaskan," kata Amnesty International.

Menurut kelompok hak asasi manusia Addameer, hingga bulan Juli, setidaknya 6.128 orang Palestina mendekam di penjara Israel, 450 diantaranya ditahan dalam penahanan administratif.

(T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir